Open top menu
Jumat, 25 September 2015

Teman.....mungkin kau sudah bosan mendengar keluh kesahku.Tetapi,,,,mau gimana lagi?aku tidak punya teman dan hanya kaulah satu-satunya temanku yang setia menemaniku.Sekarang~~~aku disini berdiri tegak dihadapanmu.Disana ku lihat ada bayanganku dalam dirimu.Aku menatapnya dan bertanya :
“ Mau jadi apakah aku ini?”
Sering aku bercerita kepada semua orang tentang impianku.Dan setiap kali aku menceritakannya,semua orang yang ada di sekitarku selalu menanggapi dengan perkataan dan tatapan sinis tidak percaya seolah-olah mereka mengatakan:
“Jangan pernah kau berharap untuk memanjat pohon yang terlalu tinggi karena itu tidak akan mungkin.”
Aku masih menatapnya dan dia juga masih menatapku.Kali ini aku mendengarnya berbicara:
“Sudah lupakan saja ..... Jangan di pikirkan”
Aku mengerutkan dahiku sebagai tanda aku tidak setuju akan apa yang dia katakan itu.Aku pun bertanya:
“ Lupakan?bagaimana bisa?”
“ Tatapan-tatapan itu....
   Perkataan itu.....Aaaaagrhh...susah untuk dilupakan”
Ku lihat dia diam sambil terus menatapku.Kemudian aku bertanya lagi:
“Apa kau tahu cara mereka tertawa?”
Dia pun menjawab dan bertanya balik kepadaku:
“Tidak memangnya ada apa dengan cara mereka tertawa?”
“cara mereka tertawa dengan mengatupkan gigi mereka selalu mampu menyudutkanku menjadi makhluk bodoh yang tidak bisa apa-apa.”(jawabku)
“Mereka selalu memandangku seperti potongan kertas kosong yang kusut dan tidak bernilai yang pantasnya dibuang di tempat sampah.Tapi mereka mungkin lupa kalau hidup yang kita jalani ini tidak sejauh apa yang kita lihat.Gumpalan kertas kusut yang tadinya jelek tidak bernilai terkadang gumpalan kertas itu nantinya bisa terbangjauh bergema lebih indah dan akhirnya bernilai tinggi.Aku pun bisa seperti itu.

Tagged
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar