Open top menu
Jumat, 25 September 2015

Shubuh telah berlalu namun langit masih gelap karena sinar matahari belum muncul berbaur mewarnai langit pagi.sylvia,,,seorang gadis mungil yang berkerudung tampak berjalan sendirian menikmati butiran embun
yang menyejukkan.Sesekali Sylvia terlihat merentangkan  kedua tangannya agar bisa merasakan udara pagi yang masuk ke dalam setiap rongga paru-parunya seraya menatap langit yang tengah bersiap menyambut kedatangan sang mentari.
Sylvia tampak benar-benar begitu menikmati keindahan karya seni pagi yang disuguhkan oleh sang Pencipta.Hingga di depan sebuah rumah yang tidak berpenghuni,langkahnya terhenti.Wajahnya mendadak pucat.Dari sela jendela rumah kosong yang sudah tidak ada kacanya lagi,sylvia melihat sepotong lengan yang keluar melambai kearahnya.Sylvia pun lalu mengernyitkan dahinya untuk dapat melihat jelas potongan lengan itu.Akan tetapi tidak lama berselang,,,lengan itu menghilang.
Untuk menutupi rasa penasarannya,sylvia memutuskan ‘ntuk berjalan mendekati rumah itu.Dia berjalan pelan selangkah demi selangkah dan semakin langkah kakinya mendekati rumah itu semakin kencang jantungnya berdegub.Dan saat dia sudah ada tepat di depan jendela rumah itu.........????Dia merasa jantungnnya seakan berhenti.Disana dari dalam  rumah,, sylvia mendengar suara guyuran air seperti ada orang yang sedang mandi.Sylvia semakin penasaran.Dengan suara yang gemetar,sylvia mencoba memanggil orang yang punya rumah.Dia ingin memastikan apakah rumah itu benar-benar ada yang menempati atau tidak.
“Permisi....?????ada orang didalam?”
Tidak ada jawaban dari dalam rumah bahkan suara guyuran air pun sudah tidak kedengaran lagi.Sylvia kembali menyapa.Dia benar-benar penasaran. Kali ini di disertai salam:
“Assalamualaikum......???”
“Apa ada orang didalam.”
Dari dalam rumah masih tidak ada jawaban.Sylvia pun kemudian berjalan berkeliling mengitari rumah dan berhenti setelah sampai di depan pintu rumah.Sylvia mencoba menekan gagang pintu ternyata pintunya dikunci.Sylvia semakin penasaran.Dia mengetuk pintu berulangkali dan karena tidak ada sambutan dari dalam rumah,sylvia pun memutuskan ‘ntuk pulang saja.Akan tetapi disaat dia memutar badan matanya beradu pandang dengan sepasang mata yang tiba-tiba muncul dari balik jendela kaca depan.Melihat itu,langsung saja sylvia terkejut.Dalam sekejap dia merasa lidahnya keluh.Sylvia berulangkali tampak menelan ludahnya.Dan Tiba-tiba....:
“KKREEKKKKK.........”pintu rumah terbuka lebar.
Sylvia kembali membalikkan badannya ke arah pintu rumah.Sylvia tidak jadi pulang.Setelah melihat kekanan dan kekiri,,,sylvia lalu berjalan pelan masuk kedalam rumah.
“Permisi......Assalamu’alaikum...”ucapnya saat memasuki rumah itu.
Sylvia melihat keadaan ruangan di sekelilingnya.Kosong tidak ada apa-apa disana.Tapi sylvia memastikan ruangan itu dulunya adalah ruang tamu.Dinding rumah itu juga telah kusam membuktikan kalau rumah itu memang sudah lama tidak berpenghuni.Sylvia lalu tampak berjalan ke sebuah sudut dinding ruangan itu,dia melihat di sana banyak bercak merah seperti darah yang telah lama mengering.
“ini apa?”tanyanya penasaran.Belum habis rasa penasarannya,tiba-tiba dari arah belakang sylvia merasa bahunya di sentuh orang.Sylvia langsung menoleh ke belakang.Tidak ada siapa-siapa di sana. Dari arah belakang sylvia mendengar lagi suara air yang mengalir.Sylvia berjalan ke belakang melihat.Di ruangan yang seperti dapur itu ada westafel.Sylvia mendekati westafel itu.Westafel itu terlihat telah berkerak karena sudah lama tidak digunakan.Sylvia memutar keran air yang ada di westafel itu.Airnya mati tidak bisa mengalir.Sylvia memutari pandangannya ke sekeliling ruangan itu mencari dimana letak kamar mandi.Dan di sudut dalam ruangan itu ada sebuah kamar kecil.sylvia berjalan maju mendekati pintu itu.Ternyata ruangan itu memang kamar mandi.Ada WC.Ada bak mandi yang kosong dan shower.Sylvia masuk dan mencoba menghidupkan shower.Dia melihat air tidak mengalir dari shower itu.Sylvia kemudian memutar keran air.Di sini juga air tidak mengalir.
“Jadi suara air tadi.....apa?”tanyanya penasaran.Keningnya berkerut mencari tahu apa sebenarnya yang sekarang dia alami.
Masih belum habis lagi rasa penasaran yang ada di kepalanya,,,, tiba-tiba bau bunga yang sangat menyengat menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah itu.Sylvia pun menjadi pusing dan entah kenapa sylvia merasa tubuhnya lemah tak bertenaga.Sylvia merasa  tempat dia berdiri   seakan berputar hingga akhirnya semua yang dilihatnya menjadi gelap dan sylvia pun jatuh tidak sadarkan diri di lantai.
Beberapa waktu kemudian,,sylvia mulai siuman.Saat dia membuka matanya,sylvia melihat sekeliling ruangan tempat dimana dia sekarang tengah terbaring.Akan tetapi kali ini suasananya sangat berbeda dengan saat sebelum dia tidak sadarkan diri tadi.Disini dia melihat banyak barang-barang mewah didalamnya bahkan saat ini dia tidur di atas tempat tidur yang sangat empuk dan indah
“Dimana aku..???tadi rumahnya nggak seperti ini....???”tanyanya lirih.
Sylvia menghela napas.Dia kembali memejamkan mata.
“kkreekkkk..........”pintu kamar terbuka.Sylvia membuka matanya dan menoleh pasrah ke arah pintu.Dari atas tempat tidur,,,sylvia melihat seorang wanita paruh baya sambil membawa nampan berisi gelas minuman dan makanan masuk ke dalam kamar menghampiri dirinya.
“kamu sudah siuman?”tanya wanita dengan gaya bahasa yang lemah lembut.
Sylvia tidak menjawab.Perasaan takut dan bingung masih bersatu dalam hatinya.Sylvia lalu bangkit langsung duduk dan melihat wanita paruh baya itu meletakkan nampan yang di bawanya tadi di meja yang berada di sebelah tempat tidur.Dia lalu melihat wanita itu kini duduk di hadapannya,tersenyum dan mengatakan:
“kamu jangan takut,,,,,,kamu sekarang ada di rumah ibu..”
Rasa penasaran sylvia pun kembali timbul lalu dia bertanya pada wanita itu:
“Apa saya boleh tahu ibu ini siapa?”
Wanita paruh baya itu mengangguk sambil tetap tersenyum.Kemudian dia mengatakan:
“ semua orang disini manggil ibu dengan nama ibu rohima jadi...kamu juga boleh manggil ibu seperti itu juga...oh ya kalau kamu namanya siapa?”
“Sylvia bu....nama saya sylvia”jawab sylvia menyebutkan namanya.
“Nak sylvia.....sekarang kamu makan dulu yach....ini ibu yang masak khusus ‘ntukmu mudah-mudahan kamu suka yach..????”kata wanita itu mengambil dan meletakkan nampan yang dibawanya tadi di pangkuan sylvia.
Sylvia melihat makanan yang di bawa wanita itu.cacing di perutnyaterasa seakan bersorak gembira menunggu kedatangan makanan yang tampak lezat itu.Namun sylvia belum berani memakannya.Dia hanya melihat makanan itu saja sambil sesekali menelan ludah.
Dengan wajahnya yang selalu tersenyum wanita itu bertanya pada sylvia:
“Kenapa tidak makan?apa kamu tidak suka makanan ini?”
“oh nggak bu....saya Cuma bingung aja..”jawab sylvia jujur.
“Bingung....kenapa?”tanya wanita itu.Kali ini wanita itu mengkerutkan dahinya.
“eehhh.nggak...nggak apa-apa.maaf...bu apa boleh saya melihat berkeliling rumah ini?”
Wanita paruh baya itu tidak menjawab.Dia melihat sylvia dengan tatapan tajam.Melihat itu sylvia menundukkan kepala.Dia merasa tidak enak pada wanita yang baik hati itu.Kemudian dia melihat wanita itu kembali tersenyum.Sylvia pun ikut tersenyum.
“Boleh bu??”tanyanya kali ini dengan suara yang agak pelan
Sylvia sedikit terkejut ketika wanita itu membelai rambutnya sambil tersenyum dia berkata:
“kalau mau lihat-lihat boleh mari ibu antar...”
Dengan di bantu wanita itu sylvia bangkit berdiri dari tempat tidur.Lalu mereka berdua keluar dari kamar itu.Wanita yang bernama rohima itu membawa sylvia ke ruang tamu.Tidak seperti saat dia memasuki rumah itu pertama kali tadi pagi,sylvia melihat sebuah ruang tamu yang mewah. Semua perabotan serba bergaya klasik tertata rapi dalam ruangan itu.Dinding ruangan itu juga putih bersih terawat.Benar-benar artistik.Sylvia melihat ke sudut ruangan.Dia ingat tadi di sudut dinding itu ada bercak darah.Tapi sekarang tidak ada.
“Ada apa nak?”tanya wanita itu.
Sylvia terkejut dan menoleh kearah wanita itu lalu dia menjawab:
“Tadi saya melihat ada bercak darah di dinding ini ruangan ini juga tadi kosong tidak ada apa-apa disini”
Mendengar jawaban sylvia itu wanita paruh baya itu tertawa.
“Kamu ini ada-ada aja...mana mungkin ada bekas bercak darah disana kami selalu mengganti warna catnya pertiga bulan sekali.Barang-barang disini juga memang ada disini ibu membelinya udah lama.     
(Bersambung)

Tagged
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar