.png)
By 
19.51
mengering. Warga pun kini terpaksa berebut mendapatkan sumber air yang masih tersisa.
"Setiap kemarau warga kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga membuat warga di sini harus berebutan memanfaatkan sumber mata air yang masih ada," kata Junedi, warga Kecamatan Mesuji Timur, seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/9).
Warga di Kecamatan Mesuji induk juga mengeluhkan kondisi kesulitan mendapatkan air bersih itu. Warga yang berada di kabupaten ini setiap musim kemarau, kata dia, pasti kesulitan mendapatkan air bersih, selain karena sumber mata air yang ada sudah mengering, juga karena sumur gali milik warga tidak berfungsi lagi karena airnya sudah tak tersedia.
Karena itu, warga setempat harus berebutan mendapatkan air dari sumber mata air di sumur tua, meskipun jarak tempuhnya cukup jauh.
Menurut Darto, warga di sana kini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumber mata air yang ada debitnya terus menyusut sehingga mereka berebutan mendapatkannya.
Dia menyatakan, umumnya sumur gali di rumah warga di sini telah mengering sudah sejak tiga pekan yang lalu. Wasito, warga Kecamatan Mesuji membenarkan, kini mengalami kesulitan air bersih akibat sumur yang sudah mengering, padahal instalasi air minum dari PDAM setempat belum ada.
Menurut dia, untuk mendapatkan air bersih harus berjalan jauh terpaksa dilakukan karena sumur-sumur di desa itu yang selama ini dipakai bersama oleh warga kondisi airnya telah menyusut. Kalau ditimba airnya kotor dan hanya sedikit didapatkan, kata Warsito lagi.
Warga setempat memanfaatkan air dari sumur tua di desa mereka yang diandalkan warga untuk mendapatkan air bersih. Dia mengaku belum pernah mendapat bantuan air bersih gratis dari pemerintah setempat.
Kalau pun ada bantuan, dia mengusulkan, lebih baik dana bantuan air bersih itu digunakan untuk membuat sumur bor bagi warga setempat. "Langkah itu lebih memungkinkan memecahkan masalah kesulitan air bersih di sini," kata dia.
Tidak ada komentar :